BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perubahan
lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis
yang semakin kompetitif menimbulkan persaingan yg semakin tajam, ini
ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan milik pemerintah maupun swasta yg didirikan,
baik itu perusahaan bersklah besar, perusahaan
menengah maupun bersalah kecil.Banyak perusahaan yang didirikan merupakan
faktor pemicu tingkat persaingan yg semakin tajam di lingkungan dunia usaha itu
sendiri.
Keadaan seperti
itu baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat menpengeruhi
kelangsungan hidup usaha yang dirintis oleh para pelaku yg terlibat didalamnya,
dilain pihak perusahaan di Dalam usahanya memasarkan suatu produk
memasarkan suatu produk yang dihasilkan terkadang mengalami
kesulitan di dalam menyalurkan produknya kepada
konsumen, hal ini memaksa perusahaan untuk lebih
pro-aktif dalam mengantisipasi situasi tersebut. Dewasa
ini perekonomian Indonesia semakin berkembang, misalnya
dapat dilihat dari perkembangan industri penghasil barang,
salah satu industri penghasil barang yang
perkembangannya pesat adalah industri yang
bergerak pada minuman ringan. Perkembangan yang
pesat ini juga diikuti dengan semakin
ketatnya persaingan diantara produsen minuman ringan
tersebut. Produsen saling berebut untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas guna
meningkatkan laba melalui volume penjualan.
B.
Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas kami merumuskan
masalah dalam penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut :
1.
Apa pengertian dari system informasi, organisasi, manajemen dan
strategi?
2.
Apa yang dimaksud system informasi dalam organisasi?
3.
Bagaimana perubahan system informasi dalam organisasi?
4.
Bagaimana system informasi mempengaruhi organisasi?
5.
Bagaiamana perusahaan menggunakan system informasi sebagai keunggulan
kompetitif?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui pengertian dari system informasi, organisasi, manajemen dan
strategi.
2.
Mengetahui system informasi dalam organisasi.
3.
Mengetahui perubahan system informasi dalam organisasi.
4.
Mengetahui pengaruh system
informasi terhadap organisasi.
5.
Mengetahui cara perusahaan menggunakan system informasi sebagai
keunggulan kompetitif.
D. Manfaat Penulisan
1.
Bagi Penulis
Membantu
memenuhi tugas mata kuliah “Sistem Informasi Manajemen”.
2.
Bagi Pembaca
Makalah ini dapat menambah pengetahuan
mengenai system informasi, organisasi, manajem dan strategi dimana system
informasi mempengaruhi suatu organisasi dalam mengembangkan suatu kegiatan
untuk mempermudah operasional organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN SISTEM
INFORMASI, MANAJEMEN, ORGANISASI DAN STRATEGI
a.
Sistem Informasi
Raymond McLeod,
Jr. (2004, 9) mengungkapkan “Sistem adalah sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama
untuk mencapai suatu tujuan”. Dari defenisi tersebut dapat dirinci lebih
lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :
1. Setiap sistem
terdiri dari unsur-unsur.
2. Unsur-unsur
tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3. Unsur sistem
tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem
merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Menurut
Mc Leod (2004) “system adalah
sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk
mencapai tujuan”. Sedangkan
menurut Jugiyanto (1999) terdapat dua kelompok pendekatan system didalam
mendefinisikan system, yaitu pendekatan
pada prosedur dan pendekatan pada komponen-komponen, serta elemen-elemen.
Contoh yang menggambarkan kumpulan system yang
terdapat dalam sebuah perusahaan. Komponen-komponen yang termasuk disini adalah
orang-orang, mesin-mesin, bangunan, bagian akutansi dan bagian pemasaran, yang
berhubungan satu sama lain dengan berbagai cara. Misalnya orang yang
melaksanakan pada bagian akutansi juga memiliki tanggung jawab kepada orang
yang menangani pajak pendapatan dan dana pensiun dari gaji yang dibayarkan.
Pekerjaan yang dikerjakan oleh akuntan bisa menggunakan mesin atau alat bantu
lainnya., dan ini akan sangat mempengaruhi orang-orang yang akan mengoperasikan
alat tersebut. Tujuan dari organisai perusahaan mungkin untuk mendapatkan laba,
menghasilkan produk yang baik, tumbuh menjadi lebih besar, tetap bertahan atau
biasanya merupakan kombinasi dari semua ini.
Gambaran yang diberikan pada contoh ini
menunjukan kenyataan betapa pentingnya komponen-komponen sebuah system dimana
mungkin mereka sendiri merupakan sebuah system dengan komponen-komponen yang
dimilikinya yang kita sebut sebagi sub-sistem.
Didalam pencapaian tujuan, organisasi sering
dihadapkan pada suatu kejadian yang sering
tidak diharapkan (risiko). Untuk mengantisipasi risiko yang teridentifikasi
tersebut saat system dikembangkan, dibangun pula system pengendalian untuk
memudahkan manajemen agar system
organisasi selalu berjalan sesuai yang diharapkan. Sedangkan untuk
risiko-risiko yang tidak teridentifikasi saat system dibuat, manajemen
organisai mengembangkan manajemen risiko.
Mengindentifikasi peristiwa ( event identification) yang memenuhi criteria
risiko yang ditentukan dan melakukan respon (riks response) terhadap peristiwa
tersebut dengan tujuan menghilangkan risiko yang mungkin ditimbulkan. Jadi dalam uraian diatas dapat dikatakan bahwa
risiko yang dapat di prediksi sebelumnya dikendalikan melalui system
pengendalian internal sedangkan untuk mengendalikan risiko yang dapat
dipresiksi maupun tidak dapat diprediksi dilakukan melalui manajemen risiko.
Menurut Yakub (Pengantar system informasi: 2012) system dapat diklasifikasikan
dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut diantaranya: Sistem abstrak,
system tak tentu, system tertentu, system fisik, system tertutup, dan system
terbuka.
a) Sistem Abstrak, adealah system yang berupa
pemikiran atau ide-ide yang tidak dapat secara fisik . Sistem yang berisi
gagasan tentang hubungan masnusi dan tuhan.
b) Sistem Fisik, system yang ada secara fisik.
Contohnya system komputerisasi, system akutansi, system pendidikan, system
produksi, sisteem sekolah dan lain sebagainya.
c) Sistem tertentu, adalah system dengan operasi
tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi
dengan pasti sehingga keluarananya dapat diramalkan.
d) Sistem Tak tentu, adalah suatu system yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure
probabilitas.
e) System tertutup, adlah system yang tidak dapat
bertukar materi, informasi dan energy dengan lingkungan. System ini tidak
berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
f) System terbuka, adalah system yang berhubungan
derngan lindkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya system
perdagangan.
Donald W. Kroeber (1984 : 232) mengatakan
bahwa “Sistem informasi manajemen mendukung terhadap aktifitas pengelolaan data
informasi terutama berkaitan denagan sumber informasi, ketepatan informasi,
arus informasi, dan perluasan dalam proses pengumpulan informasi”.
Kata system membawa pemahaman tentang bagian
bagian yang saling berhubungan satu sama lain dan mempengaru satu sama lain
dalam rangka mmencapia tujuan bersama. Erick Kohler (1972 : 423) “Sistem A
collection of objects or events conforming to a plan. Pandangan ini menunjukan
bahwa system dapat dipandang sebagai suatu kumpulan dari objek-objek tertentu
atau kejadian-kejadian atau hal-hal yang disesuaikan dan dipadukan dan
disesuaikan untuk suatu perencanaan tertentu.
Cf. J.H.R Van de Poel (1974) dalam Winaradi
(1999:224) mengartikan bahwa “system merupakan sekumpulan elemen diantara mana
terdapat adanya hubungan-hubungan elemen-elemen tersebut yang ditunjukan kearah
pencapaian sasaran-sasaran umum tertentu”. Pendapat lain mengatakan bahawa
system berasal dari bahasa yunani, yaitu sustem yang memberikan arti sebagai
sekumpulan objek atau satuan-satuan yang bergabung dengan sedemikian rupa
sehingga membentuk suatu keseluruhan dan berkerja, berfungsi atau bergerak
secara independen dan harmonis. (Komarudin dan Yooke Tjuparmah, 2000:224).
Sistem juga bekeja dengan batasan batasan yang
telah ditentukan, yaitu seluruh komponen sistem, sumber masukan
sistem, Hal-hal
yang mempengaruhi keluaran dari system, faktor-faktor
eksternal dari system. Imam Sudirman (1996:6). Pendapat tersebut menunjukan
bahawa dengan batasan batasan yang ada dalam suatu system, maka akan mendorong
pada kualitas kinerja system itu sendiri. Maka proses kerja dalam suatu system
akan memunculkan suatu keluaran (output) secara continue, kemudian dievaluasi
melalui umpan balik.
Dari defenisi definisi tersebut dapat
dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :
1. Setiap sistem
terdiri dari unsur-unsur.
2. Unsur-unsur
tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan
3. Dari unsur - unsur sistem tersebut
bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem
merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Informasi merupakan hasil dari pengolahan
data, akan tetapi tidak semua hasil pengolahan tersebut bisa menjadi informasi,
hasil pengolahan data yang tidak memiliki makna atau bermanfaat bagi seseorang
bukanlah informasi bagi orang tersebut. Dengankata lain :
a) Informasi merupakan hasil pengolahan data.
b) Memberikan makan atau arti.
c) Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan
kepastian.
Sedangkan Mc Leod mengatakan informasi yang
berkualitas harus memiliki ciri-ciri :
1. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan
keadaan yang sebenarnya.
2. Tepat waktu, artinya informasi tersebut harus
tersedia atau ada saat diperlukan.
3. Relevan, artinya informasi yang tersedian
harus sesuai dengan yang dibutuhkan
4. Lengkap, artinya informasi harus diberikan
secara lengkap.
Menurut Alter, 1992 (Dalam Abdul
Khadir, 2003) Informais yang dibutuhkan oleh manajer dapat dibagi dalam enam
kategori yaitu: Comfort information,
warning, key indicator, situational information, gossip, dan eksternal
information.
a) Informasi penyejuk (Comfort information), adalah informasi keadaan yang sekarang yang
merangkum keadaan bisnis atau organisasi, misalnya: ringkasan penjualan atau
produk terakhir. Informasi ini biasanya tidak banyak digunakan, tetapi membantu
manajer merasa aman terhadap operasi yang berlangsung.
b) Peringatan (warning), berisi petunjuk yang tidak biasa atau perubahan perubahan
rencana. Idealnya, manjer menerima peringatan
sedini mungkin, sehingga cukup waktu untuk melakukan tindakan sebelum
masalah penting yang tidak diharapkan benar-benar terjadi.
c) Indikator kunci key (key indicator), berisi ukuran aspek aspek penting yang berkaitan
dengan kinerja organisai, seperti: level keluhan pelanggan, digunakan untuk
melakukan pengendalian perusahaan dan mengidentifikasi permasalahan.
d) Informasi situasional (situational information), informasi terkini tentang proyek, masalah,
atau isu penting yang memerlukan perhatian para manajer.
e) Gosip, informasi informal yang berasal dari
sumber, seperti; pihak industry terkadang berguna untuk mengatasi sebuah
masalah.
f) Informasi Eksternal (eksternal information), Informasi yang berasal dari luar
perusahaan. Kadang kala informasi ini masih hangat dan berjangka panjang,
misalnya; studi lingkungan yang dilakukan selama lima tahun terakhir.
Jadi sistem informasi adalah suatu sistem yang
menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk
menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi
dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang
tergorganisasi.
Biasanya suatu perusahan atau badan usaha
menyediakan semacam informasi yang berguna bagi manajemen. Sebagai contoh:
Perusahaan toko buku mempunyai sistem informasi yang menyediakan informasi
penjualan buku-buku setiap harinya, serta stock buku-buku yang tersedia, dengan
informasi tersebut, seorang manajer bisa membuat keputusan, stock buku apa yang
harus segera mereka sediakan untuk toko buku mereka, manajer juga bisa tahu
buku apa yang paling laris dibeli konsumen, sehingga mereka bisa memutuskan
buku tersebut jumlah stocknya lebih banyak dari buku lainnya.
b.
Organisasi
Secara Etimologi,
organisasi berasal dari bahasa yunani yaitu oragon
atau alat. Adalah suuatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Stephen P. Robbins
(1994:4) menyatakan bahwa organisasi adalah
kesatuan (entity) social yang dikoordinaasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasi, yang bekerja
atas dasar relative terus menerus untuk mencapai tujuan bersama atau sekelompok
tujuan.
Organisasi merupakan sekumpulan
orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama, organisasi adalah system kerjasama antara dua orang
atau lebih.
c.
Manajemen
Secara etimologi, manajemen berasala dari bahasa
Perancis kuno yaitu management, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen menurut Abdul Rivai dan darsono (2015:3)
ialah perencanan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian untuk mencapai
tujuan. Manajemen adalah upaya untuk mencapai tujuan melalui kerja orang lain.
Manajemen dipandang sebagai upaya atau
pencapaian tujuan dengan menggunakan keahlian orang lain. Bila perusahaan pada
suatu saat memiliki suatu keinginan untuk mencapai satu tujuan tertentu, yang
penting diperhatikan disini adalah tujuan tersebut harus didefinisikan dahulu
dengan jelas. Apabila definisi tujuan telah ditentukan dengan jelas maka
langkah selanjutnya adalah menentukan ciri-ciri dari tujuan tersebut yang akan
menjadi tolak ukur keberhasilan dalam manajemen.
Apabila definisi dan tolak ukur dari system
telah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah merencankan pencapaian tujuan
system tersebut. Sering kali pencapaian tersebut perlu melibatkan banyak orang,
dan pada saat itu manajemn akan mengalami kesulitan dalam memantau atau mengoordinasikan semua aktifitas
yang terjadi diperusahaan.
Untuk mengkoordinasikan semua aktivitas
organisasi , manajemen menyusun system organisasi, menempatkan orang-orang
kemampuannya sesuai dengan tugas yang harus dilakukannya. Tidak cukup disitu,
manajemen juga harus memberikan pengendalian hasil pekerjaannya agar tidak
beresiko menyimpang dari apa yang seharusnya dilakukan. Semua yang dilakukan
ini merupakan fungsi manajemen. Dan yang paling utama harus dilakukan diantara
fungsi-fungsi tersebut adalah perencanaan dan pengendalian walaupun kita tau ini
tidak berarti dan fungsi lainnya tidak penting.
d.
Strategi
Secara etimologi, kata
strategi adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani yaitu strategos yang memiliki arti sebagai
komandan militer pada zaman demokrasi Athena.
Adapun pengertian
strategi yaitu upaya untuk mencapai
tujuan jangka panjang secara efektif dan efisien. Abdul Rivai & Darsono
(2015:3) mengatakan bahwa strategi ialah cara dan alat yang digunakan untuk
mencapai tujuan akhir (sasaran atau objective).
Strategi harus mampu memebuat semua bagian dari suatu organisasi yang luas
menjadi satu, terpadu untuk mencapaitujuan akhir (sasaran atau objective); ini adalah masalah kegiatan
operasi organisasi.
Strategi sama halnya dengan suasana pertandingan (game plan), misalnya sepak bola,
dilapangan musuhnya hanya ada satu kesebelasan. Tujuannya memenangkan
pertandingan. Strategi perusahaan ialah rencana pertandingan jangka panjang
untuk mengalahkan beberapa musuh atau pesaing, menghadapi; pemilik, karyawan,
ppemasok, kreditor, pemerintah dan lain-lain.
B.
ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI
a.
Apakah Organisasi itu?
Sebuah organisasi
adalah struktur sosial yang stabil dan formal yang mengambil sumber daya dari
lingkungan dan prosesnya untuk menghasilkan output. Modal dan tenaga kerja merupakan faktor
produksi primer yang diberikan oleh lingkungan. Organisasi (perusahaan)
mengubah input ini menjadi produk
dan jasa dalam fungsi produksi. Bagaimana definisi organisasi berhubungan
dengan sistem teknologi
informasi? Pandangan teknis organisasi mendorong kita untuk fokus pada
bagaimana input digabungkan untuk menciptakan output ketika perubahan teknologi
diperkenalkan ke perusahaan.
b.
Ciri-ciri
organisasi
·
Rutinitas dan
proses bisnis, Semua organisasi,
termasuk perusahaan bisnis, menjadi sangat efisien dari waktu ke waktu karena
individu di perusahaan mengembangkan rutinitas untuk memproduksi barang dan
jasa. Rutinitas ini disebut operasi standar prosedur aturan yang tepat,
prosedur, dan praktek yang telah dikembangkan untuk mengatasi situasi hampir
semua diharapkan.
·
Politik
organisasi, Orang-orang dalam
organisasi menempati posisi yang berbeda dengan spesialisasi, kekhawatiran, dan
perspektif yang berbeda.Sebagai hasilnya,
mereka secara alami memiliki
sudut pandang berbeda tentang bagaimana sumber daya, penghargaan, dan hukuman
harus didistribusikan.Perbedaan-perbedaan ini penting bagi kedua manajer dan
karyawan, dan mereka menghasilkan perjuangan politik untuk sumber daya,
kompetisi, dan konflik dalam setiap organisasi.
·
Budaya
organisasi, Semua organisasi
memiliki batuan dasar, tak tergoyahkan, dipertanyakan (oleh anggota) asumsi
yang mendefinisikan tujuan mereka dan produk.
Budaya
organisasi mencakup ini serangkaian asumsi tentang apa produk organisasi harus menghasilkan,
bagaimana seharusnya menghasilkannya, di mana, dan untuk siapa.
· Lingkungan
organisasi, Organisasi berada
dalam lingkungan dimana mereka menarik sumber daya dan yang mereka memasok
barang dan jasa.Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik.Di
satu sisi, organisasi terbuka untuk, dan tergantung pada, lingkungan sosial dan
fisik yang mengelilingi mereka.
· Struktur organisasi, Jenis
sistem informasi yang Anda temukan dalam perusahaan bisnis dan masalah yang
bersifat alami dengan sistem sering mencerminkan jenis struktur organisasi.
Dalam perusahaan kewirausahaan kecil Anda akan sering menemukan sistem buruk
yang dirancang dikembangkan terburu-buru yang sering cepat mengatasi
kegunaannya. Dalam perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di ratusan
multidivisional lokasi Anda akan sering menemukan tidak ada sistem informasi
tunggal yang mengintegrasikan, melainkan setiap lokal atau divisi masing-masing
memiliki perangkat sistem informasi.
· Fitur lain
organisasnsi, Salah satu cara
organisasi berbeda tugas yang mereka lakukan dan teknologi yang mereka gunakan.
Beberapa organisasi melakukan tugas-tugas rutin yang terutama dapat direduksi
menjadi aturan formal yang memerlukan penilaian kecil (seperti
manufaktur suku
cadang mobil), sedangkan yang lain (seperti perusahaan konsultan) bekerja
terutama dengan tugas tidak rutin.
C.
INTERNET DAN ORGANISASI
Internet meningkatkan aksesbilitas,
penyimpanan, dan distribusi informasi dan pengetahuan untuk organisasi.Internet
mampu secara dramatis menekan biaya transaksi dan agensi. Bisnis secara cepat
membangun kembali sebagian proses bisnis intinya melalui teknologi internet dan
menjadikan teknologi ini sebagai komponen pokok bagi infrastruktur teknologi
informasi. Jika jaringan lebih dimanfaatkan
secara efisien, hasilnya
berupa proses
bisnis lebih mudah dilakukan, karyawan yang dibutuhkan lebih sedikit, dan organisasi
menjadi lebih ramping daripada waktu lalu.
Internet, secara khusus World Wide Web, memiliki dampak yang
penting bagi relasi antara perusahaan dan entitas-entitas eksternalnya, bahkan
antara perusahaan dengan proses bisnis internalnya.
D.
PERUBAHAN DAN PENGARUH
SISTEM INFORMASI TERHADAP ORGANISASI
Sistem informasi telah menjadi alat yang
integral, online, dan interaktif yang sangat terlibat pada operasi menit ke
menit dan pembuatan keputusanpada organisasi besar. Selama decade terakhir, sitem informasi secara
fundamental telah mengubah ekonomi organisasi dan meningkatkan kemungkinan
mengelola pekerjaan. Teori dan konsep
dari ekonomi dan sosiologi membantu kita memahami perubahan yang di bawa TI. Perubahan tersebut dapat dilihat dari :
1. Teori ekonomi. IT mengganti biaya modal dan biaya informasi. Teknologi system informasi merupakan factor
produksi seperti halnya modal dan tenaga kerja.
2. Teori biaya transaksi
menyatakan bahwa perusahaan berusaha mengurangi biaya transaksi. IT membantu perusahaan menekan biaya
transaksi. Jika biaya
transaksi menurun, jumlah karyawan juga mengecil karena semakin murah dan mudah
bagi perusahaan untuk membuat kontrak pembelian barang-barang dan jasa di pasar
disbanding membuat sendiri produk dan jasanya.
3. Teori agensi mengatakan
perusahaan memiliki ikatan kontrak di antara bagian-bagian yang harus diawasi
dan dikelola. IT bias mengurangi
biaya agensi, memungkinkan perusahaan untuk tumbuh tanpa menambah biaya
pengawasan, dan tanpa menambah tenaga kerja.
4. Teori Behavioral
·
IT membuat organisasi lebih ramping.
· IT mampu mengubah hierarki pengambilan
keputusan dengan menekan biaya informasi memperluas
distribusi informasi
·
mempercepat proses pengambilan
keputusan
· memfasilitasi pekerja tingkat-bawah
untuk membuat keputusan tanpa pengawasan dan meningkatkan efisiensi manajemen
·
Rentang pengendalian perusahaan juga
akan meningkat.
Pada organisasi post industri, otoritas meningkat bergantung pada
pengetahuan dan kompetensi. Jadi, bentuk
menjadi ramping karena para pekerja professional cenderungberciri
self-managing; dan pengambilan keputusan menjadi lebih terdessentralisasi
sementara pengetahuan dan informasi semakin tersebar secara luas. Teknologi informasi mendorong jaringan task
force organisasi dimana kelompok-kelompok professional bertemu baik langsung
maupun melalui media elektronik untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Hal ini mengarah pada organisasi virtual,
yaitu organisasi yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan orang, asset,
dan gagasan dalam menciptakan dan mendistribusikan produk dan layanan tanpa
terbatasi oleh batasan-batsan tradisional organisasi atau lokasi fisik. System informasi terkait dengan politik
organisasi karena mempengaruhi akses ke sumber utama, yaitu informasi. System informasi berpotensi mengubah struktur,
budaya, politik, dan kerja organisasi.Alasan paling umum dari kegagalan
proyek-proyek besar mengarah kepada hambatan perubahan politikal dan
organisasional.
E.
MANAJER,
PENGAMBILAN KEPUTUSAN, DAN SISTEM INFORMASI.
a. Peran manajer dalam organisasi
Tanggung jawab
seorang manajer meliputi pengambilan keputusan, membuat laporan, menghadiri
pertemuan, mengatur perayaan-perayaan. Untuk lebih memahami fungsi-fungsi
manajerial dan perannya kita bias meneliti mdel-model klasik dan kontemporer
dari perilaku manajerial. Model klasik
manajemen, deskripsi tradisional dari manajemen yang berfokus pada
fungsi-fungsi formal dari manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian,
koordinasi, pengambilan keputusan, dan pengendalian. Model behavioral mendeskripsikan manajemen berdasar observasi dari
apa yang sesungguhnya dilakukan oleh manajer dalam pekerjaan.
Peran manajerial
adalah aktivitas yang harus dijalankan manajer dalam sebuah organisasi dikategorikan
menjadi: interpersonal, informasional,
dan desicional. Peran interpersonal ditujukan untuk peran manajerial di
mana manajer bertindak sebagai figure kepala dan pemimpin organisasi. Peran
informasional lebih mengacu kearah peran manajerial di mana manjer menjadi
pusat nadi organisasi, menerima dan menyebarkan informasi penting.Sedangkan
peran desicional lebih kepada peran manajerial dimana manajer menginisiasi
aktivitas, menangani kesulitan, mengalokasikan sumber-sumber, dan
menegosiasikan konflik.
b. Manajer dan pengambilan keputusan
System informasi
telah membantu manajer untuk mengkomunikasikan dan mendistribusikan informasi,
namun hanya memberi bantuan terbatas untuk pengambilan keputusan manajemen.
Model pengambilan keputusan :
·
model rasional, model perilaku manusia
berdasarkan keyakinan bahwa orang-orang, organisasi, dan bangsa menjalankan
kalkulasi pemaksimalan niali, yang seacra mendasar konsisten
·
model organisasional, model-model
pengambilan keputusan yang memperhitungkan karakteristik politik dan structural
dari organisasi
·
model birokrasi, Apapun yang dilakukan
organisasi adalah hasil dari rutinitas dan adanya proses bisnis yang terasah
oleh penggunaan aktif selama bertahun-tahun
F.
SISTEM INFORMASI DAN
STRATEGI BISNIS
Sistem informasi strategis, sistem
komputer yang digunakan level organisasi untuk mengubah sasaran, pengoperasian,
produk, jasa, atau relasi lingkungan untuk membantu organisai meraih keunggulan
kompetitif. Dan keputusan strategi bisnis dari perusahaan tergantung pada:
a. Produk dan jasa
yang dhasilkan perusahaan
b. Industri di mana
perusahaan bersaing
c. Pesaing, pemasok,
dan pelanggan dari perusahaan
d. Tujuan jangka
panjang dari perusahaan
Sedangkan strategi level sendiri terbagi atas :
1. Strategi Level-Bisnis dan Model Rantai Nilai : Model rantai nilai, model yang memberi
perhatian pada aktivitas primer dan pendukung yang menambah nilai bagi produk
dan jasa perusahaan di mana sistem informasi paling baik diterapkan untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif.Aktivitas primer yaituaktivitas yang langsung
berhubungan dengan produksi dan distribusi produk perusahaan atau jasa.
Sedangkan aktivitas pendukung adalah aktivitas yang memungkinkan pelaksanaan
aktivitas primer. Terdiri dari infrastruktur organisasi, sumber daya manusia,
teknologi, dan pengadaan. Nilai web mengacu ke jaringan pelanggan-terkendali
pada perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mengkoordinasikan
rantai nilainya agar secara kolektif menghasilkan produk atau jasa kepada pasar.
·
Kepemimpinan Harga Rendah
Gunakan sistem
informasi untuk mencapai biaya operasional terendah dan harga terendah. Contoh klasik adalah wai-mart, dengan menjaga
harga yang rendah dan rata-rata di isi dengan baik menggunakan sistem pengisian
kembali persediaan yang melegenda. Wal-mart menjadi
pemimpin bisnis enceran di amerika serikat, karena sistem pengisian kembali
persediaan yang sangat cepat, Wal-Mart tidak perlu menghabiskan banyak uang
untuk menjaga persediaan yang besar pada gudangnya sendiri. Sistem juga memungkinkan wal-mart menyesuaikan
pembelian barang toko untuk memenuhi permintaan pelanggan.
·
mendiferensiasikan
produk dan jasa
Gunakan sistem
informasi untuk memungkinkan produk dan jasa baru, atau
mengubah kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa anda yang telah
ada.Sebagai contoh, Google terus memperkenalkan jasa pencarian yang baru dan
unit pada situs Webnya, seperti Google Maps.
·
Berfokus Pada Peluang Pasar
Gunakan sistem
informasi untuk memungkinkan fokus pasar khusus, dan
layani pasar sasaran sempit ini lebih baik dari pesaing. Sistem informasi mendukung strategi ini dengan
memproduksi dan menganalisis data untuk penjualan dan tekni pemasaran yang
baik. Sistem informasi memungkinkan
perusahaan menganalisis pola pembelian pelanggan, selera, dan preferensi dengan
cukup dekat sehingga dapat menaikkan kampanye periklanan dan pemasaran dengan
efisienkepada pasar sasaran yang lebih kecil.
2.
Strategi
Level-Perusahaan dan Teknologi Informasi : sistem
informasi untuk menjalankan kinerja keseluruhan dari unit bisnis berdasarkan
sinergi dan kompetensi intinya. Pemanfaatan teknologi informasi dalam situasi
sinergis ini adalah untuk mengikat erat pengoperasian unit-unit bisnis yang
kurang berfungsi sehingga bisa bertindak secara keseluruhan. Kompetensi inti
dalah aktivitas yang menyebabkan perusahaan menjadi pemimpin kelas dunia.
3. Strategi Level-Industri dan Sistem Informasi : konsep utama untuk analisis strategi pada
level industri adalah kemitraan informasi, model kekuatan kompetitif, dan
perekonomian jaringan. Kemitraan informasi adalah aliansi kerjasama yang
dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan yang bertujuan berbagi informasi untuk
memperoleh keuntungan strategis. Model kekuatan kompetitif adalah model yang
digunakan untuk menjelaskan interaksi dari pengaruh-pengaruh eksternal,
ancaman-ancaman khusus dari peluang-peluang, yang mempengaruhi strategi dan
kemampuan organisasi dalam bersaing. Perekonomian jaringan adalah model sistem
strategi pada level industri berdasarkan konsep jaringan dimana penambahan
partisipan lain menghasilkan biaya marjinal nol, tetapi meningkatkan keuntungan
marjinal.
G.
SISTEM INFORMASI
SEBAGAI KEUNGGULAN KOMPETITIF
Pada hampir semua industri yang anda lihat, anda akan
menemukan beberapa perusahaan berkinerja lebih baik dari pada yang lain. Selalu
terdapat perusahaan yang menonjol, contohnya pada industri
otomotif Toyota dianggap pelaku superior dan pada eceran online
murni, amazon.com adalah pemimpinnya.
Perusahaan yang
melakukan dengan lebih baik dari pada yang lain dikatakan memiliki keunggulan
kompetitif dari yang lainnya, perusahaan memiliki akses terhadap sumberdaya
khusus yang tidak dimiliki yang lain, atau mereka mampu mengunakan sumber daya
yang tersedia umum dengan lebih efisien
biasanya kerena pengetahuan dan aset informasi yang superior.
Untuk mencapai keunggulan yang kompetitif perusahaan perlu untuk
menggunakan 3 strategi yang umum yaitu: Kepemimpinan harga rendah,
mendiferensiasikan produk dan jasa serta berfokus pada pasar.
BAB III
KESIMPULAN
Sistem informasi dan organisasi sebagai tempat
penerapannya saling berinteraksi dan berpengaruh satu sama lain. Sistem
informasi mempengaruhi struktur organisasi, sasaran, rancangan kerja,
nilai-nilai, persaingan antara kelompok-kelompok terkait, pengambilan
keputusan, dan perilaku organisasi. Pada saat bersamaan, sistem informasi harus
dirancang untuk dapat melayani kebutuhan-kebutuhan kelompok-kelompok penting
dalam organisasi dan aka dibentuk oleh struktur, tugas, sasaran, kultur, politik,
dan manajemen organisasi.
Teknologi informasi bisa menekan biaya
transaksi dan agensi, dan perubahan-perubahan seperti ini telah diperluas di
dalam organisasi dengan menggunakan internet.Departemen sistem informasi
merupakan unit formal dalam organisasi yang bertanggung jawab atas fungsi
sistem informasi organisasi.Karakteristik organisasional dan keputusan
manajerial menentukan peran sesugguhnya dari kelompok tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Deni Darmawan. 2015. Sistem Informasi Manajemen. Bandung:
Pt. Remaja Rosdakarya Offset.
Jr,
Raymond McLeod. 1997. Sistem
Informasi Manajemen Versi Bahasa Indonesia. Jakarta: Prenhallindo.
G.
Murdick, Robert, E. Ross, Joel, R.
Claggett, James. 1997.Sistem Informasi
untuk Manajemen Modern. Jakarta: Erlangga.
B.
Davis, Gordon, 1993. Kerangka
Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
Jalaludin,
Asep S.T, M.M, 2007. Modul Sistem
Infomasi Manajemen.
Hasibuan,
Malayu S.P, 2008. Manajemen:
Dasar, Pengertian, dan masalah. Jakarta: Bumi Aksara.
Stephen
P.Robbins. 1944. Teori organisasi, struktur, Desain, dan Aplikasi. Jakarta:
Arcan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar