Senin, 15 Januari 2018

CONTOH MAKALAH SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI - Sistem Informasi Manajemen

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis yang semakin kompetitif menimbulkan persaingan yg semakin tajam, ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan milik pemerintah maupun swasta yg didirikan, baik itu perusahaan bersklah besar, perusahaan menengah maupun bersalah kecil.Banyak perusahaan yang didirikan merupakan faktor pemicu tingkat persaingan yg semakin tajam di lingkungan dunia usaha itu sendiri.
Keadaan seperti itu baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat menpengeruhi kelangsungan hidup usaha yang dirintis oleh para pelaku yg terlibat didalamnya, dilain pihak perusahaan di Dalam usahanya memasarkan suatu produk memasarkan  suatu  produk yang  dihasilkan  terkadang mengalami  kesulitan  di dalam  menyalurkan  produknya  kepada konsumen,  hal  ini  memaksa  perusahaan  untuk lebih pro-aktif dalam mengantisipasi situasi tersebut.   Dewasa  ini  perekonomian  Indonesia  semakin berkembang, misalnya  dapat  dilihat dari perkembangan  industri penghasil barang,  salah  satu  industri penghasil barang  yang perkembangannya  pesat  adalah  industri  yang  bergerak  pada  minuman  ringan. Perkembangan  yang  pesat  ini  juga  diikuti  dengan  semakin  ketatnya  persaingan  diantara produsen minuman ringan  tersebut. Produsen saling berebut untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas guna meningkatkan laba melalui volume penjualan.

B.      Perumusan Masalah
             Dari latar belakang diatas kami merumuskan masalah dalam penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut :
1.      Apa pengertian dari system informasi, organisasi, manajemen dan strategi?
2.      Apa yang dimaksud system informasi dalam organisasi?
3.      Bagaimana perubahan system informasi dalam organisasi?
4.      Bagaimana system informasi mempengaruhi organisasi?
5.      Bagaiamana perusahaan menggunakan system informasi sebagai keunggulan kompetitif?

C.   Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian dari system informasi, organisasi, manajemen dan strategi.
2.      Mengetahui system informasi dalam organisasi.
3.      Mengetahui perubahan system informasi dalam organisasi.
4.      Mengetahui pengaruh  system informasi terhadap organisasi.
5.      Mengetahui cara perusahaan menggunakan system informasi sebagai keunggulan kompetitif.

D.  Manfaat Penulisan
1.      Bagi Penulis
       Membantu memenuhi tugas mata kuliah “Sistem Informasi Manajemen”.
2.      Bagi Pembaca
        Makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai system informasi, organisasi, manajem dan strategi dimana system informasi mempengaruhi suatu organisasi dalam mengembangkan suatu kegiatan untuk mempermudah operasional organisasi.





BAB II
PEMBAHASAN

A.     PENGERTIAN SISTEM INFORMASI, MANAJEMEN, ORGANISASI DAN STRATEGI
a.      Sistem Informasi
         Raymond McLeod, Jr. (2004, 9) mengungkapkan “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”. Dari defenisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :
1.      Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
2.      Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3.      Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4.      Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
  Menurut Mc Leod (2004) system adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Jugiyanto (1999) terdapat dua kelompok pendekatan system didalam mendefinisikan system, yaitu pendekatan pada prosedur dan pendekatan pada komponen-komponen, serta elemen-elemen.
Contoh yang menggambarkan kumpulan system yang terdapat dalam sebuah perusahaan. Komponen-komponen yang termasuk disini adalah orang-orang, mesin-mesin, bangunan, bagian akutansi dan bagian pemasaran, yang berhubungan satu sama lain dengan berbagai cara. Misalnya orang yang melaksanakan pada bagian akutansi juga memiliki tanggung jawab kepada orang yang menangani pajak pendapatan dan dana pensiun dari gaji yang dibayarkan. Pekerjaan yang dikerjakan oleh akuntan bisa menggunakan mesin atau alat bantu lainnya., dan ini akan sangat mempengaruhi orang-orang yang akan mengoperasikan alat tersebut. Tujuan dari organisai perusahaan mungkin untuk mendapatkan laba, menghasilkan produk yang baik, tumbuh menjadi lebih besar, tetap bertahan atau biasanya merupakan kombinasi dari semua ini.
Gambaran yang diberikan pada contoh ini menunjukan kenyataan betapa pentingnya komponen-komponen sebuah system dimana mungkin mereka sendiri merupakan sebuah system dengan komponen-komponen yang dimilikinya yang kita sebut sebagi sub-sistem.
Didalam pencapaian tujuan, organisasi sering dihadapkan pada suatu kejadian yang sering tidak diharapkan (risiko). Untuk mengantisipasi risiko yang teridentifikasi tersebut saat system dikembangkan, dibangun pula system pengendalian untuk memudahkan manajemen agar system organisasi selalu berjalan sesuai yang diharapkan. Sedangkan untuk risiko-risiko yang tidak teridentifikasi saat system dibuat, manajemen organisai mengembangkan manajemen risiko. Mengindentifikasi peristiwa ( event identification) yang memenuhi criteria risiko yang ditentukan dan melakukan respon (riks response) terhadap peristiwa tersebut dengan tujuan menghilangkan risiko yang mungkin ditimbulkan. Jadi dalam uraian diatas dapat dikatakan bahwa risiko yang dapat di prediksi sebelumnya dikendalikan melalui system pengendalian internal sedangkan untuk mengendalikan risiko yang dapat dipresiksi maupun tidak dapat diprediksi dilakukan melalui manajemen risiko.
Menurut Yakub (Pengantar system informasi: 2012) system dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut diantaranya: Sistem abstrak, system tak tentu, system tertentu, system fisik, system tertutup, dan system terbuka.

a)      Sistem Abstrak, adealah system yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak dapat secara fisik . Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan masnusi dan tuhan.
b)      Sistem Fisik, system yang ada secara fisik. Contohnya system komputerisasi, system akutansi, system pendidikan, system produksi, sisteem sekolah dan lain sebagainya.
c)      Sistem tertentu, adalah system dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarananya dapat diramalkan.
d)      Sistem Tak tentu, adalah suatu system yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.
e)      System tertutup, adlah system yang tidak dapat bertukar materi, informasi dan energy dengan lingkungan. System ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
f)       System terbuka, adalah system yang berhubungan derngan lindkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya system perdagangan.
Donald W. Kroeber (1984 : 232) mengatakan bahwa “Sistem informasi manajemen mendukung terhadap aktifitas pengelolaan data informasi terutama berkaitan denagan sumber informasi, ketepatan informasi, arus informasi, dan perluasan dalam proses pengumpulan informasi”.
Kata system membawa pemahaman tentang bagian bagian yang saling berhubungan satu sama lain dan mempengaru satu sama lain dalam rangka mmencapia tujuan bersama. Erick Kohler (1972 : 423) “Sistem A collection of objects or events conforming to a plan. Pandangan ini menunjukan bahwa system dapat dipandang sebagai suatu kumpulan dari objek-objek tertentu atau kejadian-kejadian atau hal-hal yang disesuaikan dan dipadukan dan disesuaikan untuk suatu perencanaan tertentu.
Cf. J.H.R Van de Poel (1974) dalam Winaradi (1999:224) mengartikan bahwa “system merupakan sekumpulan elemen diantara mana terdapat adanya hubungan-hubungan elemen-elemen tersebut yang ditunjukan kearah pencapaian sasaran-sasaran umum tertentu”. Pendapat lain mengatakan bahawa system berasal dari bahasa yunani, yaitu sustem yang memberikan arti sebagai sekumpulan objek atau satuan-satuan yang bergabung dengan sedemikian rupa sehingga membentuk suatu keseluruhan dan berkerja, berfungsi atau bergerak secara independen dan harmonis. (Komarudin dan Yooke Tjuparmah, 2000:224).
Sistem juga bekeja dengan batasan batasan yang telah ditentukan, yaitu seluruh komponen sistem, sumber masukan sistem, Hal-hal yang mempengaruhi keluaran dari system, faktor-faktor eksternal dari system. Imam Sudirman (1996:6). Pendapat tersebut menunjukan bahawa dengan batasan batasan yang ada dalam suatu system, maka akan mendorong pada kualitas kinerja system itu sendiri. Maka proses kerja dalam suatu system akan memunculkan suatu keluaran (output) secara continue, kemudian dievaluasi melalui umpan balik.
Dari defenisi definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :
1.      Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
2.      Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan
3.      Dari unsur - unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4.      Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memiliki makna atau bermanfaat bagi seseorang bukanlah informasi bagi orang tersebut. Dengankata lain :
a)      Informasi merupakan hasil pengolahan data.
b)      Memberikan makan atau arti.
c)      Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan kepastian.
Sedangkan Mc Leod mengatakan informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri :
1.      Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
2.      Tepat waktu, artinya informasi tersebut harus tersedia atau ada saat diperlukan.
3.      Relevan, artinya informasi yang tersedian harus sesuai dengan yang dibutuhkan
4.      Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap.
Menurut Alter, 1992 (Dalam Abdul Khadir, 2003) Informais yang dibutuhkan oleh manajer dapat dibagi dalam enam kategori yaitu: Comfort information, warning, key indicator, situational information, gossip, dan eksternal information.
a)      Informasi penyejuk (Comfort information), adalah informasi keadaan yang sekarang yang merangkum keadaan bisnis atau organisasi, misalnya: ringkasan penjualan atau produk terakhir. Informasi ini biasanya tidak banyak digunakan, tetapi membantu manajer merasa aman terhadap operasi yang berlangsung.
b)      Peringatan (warning), berisi petunjuk yang tidak biasa atau perubahan perubahan rencana. Idealnya, manjer menerima peringatan  sedini mungkin, sehingga cukup waktu untuk melakukan tindakan sebelum masalah penting yang tidak diharapkan benar-benar terjadi.
c)      Indikator kunci key (key indicator), berisi ukuran aspek aspek penting yang berkaitan dengan kinerja organisai, seperti: level keluhan pelanggan, digunakan untuk melakukan pengendalian perusahaan dan mengidentifikasi permasalahan.
d)      Informasi situasional (situational information), informasi terkini tentang proyek, masalah, atau isu penting yang memerlukan perhatian para manajer.
e)      Gosip, informasi informal yang berasal dari sumber, seperti; pihak industry terkadang berguna untuk mengatasi sebuah masalah.
f)       Informasi Eksternal (eksternal information), Informasi yang berasal dari luar perusahaan. Kadang kala informasi ini masih hangat dan berjangka panjang, misalnya; studi lingkungan yang dilakukan selama lima tahun terakhir.
Jadi sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi.
Biasanya suatu perusahan atau badan usaha menyediakan semacam informasi yang berguna bagi manajemen. Sebagai contoh: Perusahaan toko buku mempunyai sistem informasi yang menyediakan informasi penjualan buku-buku setiap harinya, serta stock buku-buku yang tersedia, dengan informasi tersebut, seorang manajer bisa membuat keputusan, stock buku apa yang harus segera mereka sediakan untuk toko buku mereka, manajer juga bisa tahu buku apa yang paling laris dibeli konsumen, sehingga mereka bisa memutuskan buku tersebut jumlah stocknya lebih banyak dari buku lainnya.
b.      Organisasi
Secara Etimologi, organisasi berasal dari bahasa yunani yaitu oragon atau alat. Adalah suuatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Stephen P. Robbins (1994:4) menyatakan bahwa organisasi adalah  kesatuan (entity) social yang dikoordinaasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar relative terus menerus untuk mencapai tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
         Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih.
c.       Manajemen
Secara etimologi, manajemen berasala dari bahasa Perancis kuno yaitu management, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen menurut Abdul Rivai dan darsono (2015:3) ialah perencanan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian untuk mencapai tujuan. Manajemen adalah upaya untuk mencapai tujuan melalui kerja orang lain.
Manajemen dipandang sebagai upaya atau pencapaian tujuan dengan menggunakan keahlian orang lain. Bila perusahaan pada suatu saat memiliki suatu keinginan untuk mencapai satu tujuan tertentu, yang penting diperhatikan disini adalah tujuan tersebut harus didefinisikan dahulu dengan jelas. Apabila definisi tujuan telah ditentukan dengan jelas maka langkah selanjutnya adalah menentukan ciri-ciri dari tujuan tersebut yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan dalam manajemen.
Apabila definisi dan tolak ukur dari system telah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah merencankan pencapaian tujuan system tersebut. Sering kali pencapaian tersebut perlu melibatkan banyak orang, dan pada saat itu manajemn akan mengalami kesulitan dalam memantau atau mengoordinasikan semua aktifitas yang terjadi diperusahaan.
Untuk mengkoordinasikan semua aktivitas organisasi , manajemen menyusun system organisasi, menempatkan orang-orang kemampuannya sesuai dengan tugas yang harus dilakukannya. Tidak cukup disitu, manajemen juga harus memberikan pengendalian hasil pekerjaannya agar tidak beresiko menyimpang dari apa yang seharusnya dilakukan. Semua yang dilakukan ini merupakan fungsi manajemen. Dan yang paling utama harus dilakukan diantara fungsi-fungsi tersebut adalah perencanaan dan pengendalian walaupun kita tau ini tidak berarti dan fungsi lainnya tidak penting.

d.      Strategi
Secara etimologi, kata strategi adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani yaitu strategos yang memiliki arti sebagai komandan militer pada zaman demokrasi Athena.
Adapun pengertian strategi yaitu  upaya untuk mencapai tujuan jangka panjang secara efektif dan efisien. Abdul Rivai & Darsono (2015:3) mengatakan bahwa strategi ialah cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir (sasaran atau objective). Strategi harus mampu memebuat semua bagian dari suatu organisasi yang luas menjadi satu, terpadu untuk mencapaitujuan akhir (sasaran atau objective); ini adalah masalah kegiatan operasi organisasi.
Strategi sama halnya dengan suasana pertandingan (game plan), misalnya sepak bola, dilapangan musuhnya hanya ada satu kesebelasan. Tujuannya memenangkan pertandingan. Strategi perusahaan ialah rencana pertandingan jangka panjang untuk mengalahkan beberapa musuh atau pesaing, menghadapi; pemilik, karyawan, ppemasok, kreditor, pemerintah dan lain-lain.

B.      ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI
a.       Apakah Organisasi itu?
    Sebuah organisasi adalah struktur sosial yang stabil dan formal yang mengambil sumber daya dari lingkungan dan prosesnya untuk menghasilkan output. Modal dan tenaga kerja merupakan faktor produksi primer yang diberikan oleh lingkungan. Organisasi (perusahaan) mengubah input ini menjadi produk dan jasa dalam fungsi produksi. Bagaimana definisi organisasi berhubungan dengan sistem teknologi informasi? Pandangan teknis organisasi mendorong kita untuk fokus pada bagaimana input digabungkan untuk menciptakan output ketika perubahan teknologi diperkenalkan ke perusahaan.

b.      Ciri-ciri organisasi
·         Rutinitas dan proses bisnis, Semua organisasi, termasuk perusahaan bisnis, menjadi sangat efisien dari waktu ke waktu karena individu di perusahaan mengembangkan rutinitas untuk memproduksi barang dan jasa. Rutinitas ini disebut operasi standar prosedur aturan yang tepat, prosedur, dan praktek yang telah dikembangkan untuk mengatasi situasi hampir semua diharapkan.
·         Politik organisasi, Orang-orang dalam organisasi menempati posisi yang berbeda dengan spesialisasi, kekhawatiran, dan perspektif yang berbeda.Sebagai hasilnya,
mereka secara alami memiliki sudut pandang berbeda tentang bagaimana sumber daya, penghargaan, dan hukuman harus didistribusikan.Perbedaan-perbedaan ini penting bagi kedua manajer dan karyawan, dan mereka menghasilkan perjuangan politik untuk sumber daya, kompetisi, dan konflik dalam setiap organisasi.

·         Budaya organisasi, Semua organisasi memiliki batuan dasar, tak tergoyahkan, dipertanyakan (oleh anggota) asumsi yang mendefinisikan tujuan mereka dan produk.
Budaya organisasi mencakup ini serangkaian asumsi tentang apa produk organisasi harus menghasilkan, bagaimana seharusnya menghasilkannya, di mana, dan untuk siapa.

·      Lingkungan organisasi, Organisasi berada dalam lingkungan dimana mereka menarik sumber daya dan yang mereka memasok barang dan jasa.Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan timbal balik.Di satu sisi, organisasi terbuka untuk, dan tergantung pada, lingkungan sosial dan fisik yang mengelilingi mereka.

·      Struktur organisasi, Jenis sistem informasi yang Anda temukan dalam perusahaan bisnis dan masalah yang bersifat alami dengan sistem sering mencerminkan jenis struktur organisasi. Dalam perusahaan kewirausahaan kecil Anda akan sering menemukan sistem buruk yang dirancang dikembangkan terburu-buru yang sering cepat mengatasi kegunaannya. Dalam perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di ratusan multidivisional lokasi Anda akan sering menemukan tidak ada sistem informasi tunggal yang mengintegrasikan, melainkan setiap lokal atau divisi masing-masing memiliki perangkat sistem informasi.


·      Fitur lain organisasnsi,  Salah satu cara organisasi berbeda tugas yang mereka lakukan dan teknologi yang mereka gunakan. Beberapa organisasi melakukan tugas-tugas rutin yang terutama dapat direduksi menjadi aturan formal yang memerlukan penilaian kecil (seperti
manufaktur suku cadang mobil), sedangkan yang lain (seperti perusahaan konsultan)   bekerja terutama dengan tugas tidak rutin.

C.      INTERNET DAN ORGANISASI
        Internet meningkatkan aksesbilitas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan pengetahuan untuk organisasi.Internet mampu secara dramatis menekan biaya transaksi dan agensi. Bisnis secara cepat membangun kembali sebagian proses bisnis intinya melalui teknologi internet dan menjadikan teknologi ini sebagai komponen pokok bagi infrastruktur teknologi informasi.  Jika jaringan lebih dimanfaatkan secara efisien, hasilnya
berupa proses bisnis lebih mudah dilakukan, karyawan yang dibutuhkan lebih sedikit, dan organisasi menjadi lebih ramping daripada waktu lalu.
        Internet, secara khusus World Wide Web, memiliki dampak yang penting bagi relasi antara perusahaan dan entitas-entitas eksternalnya, bahkan antara perusahaan dengan proses bisnis internalnya.

D.     PERUBAHAN DAN PENGARUH SISTEM INFORMASI TERHADAP ORGANISASI
 Sistem informasi telah menjadi alat yang integral, online, dan interaktif yang sangat terlibat pada operasi menit ke menit dan pembuatan keputusanpada organisasi besar. Selama decade terakhir, sitem informasi secara fundamental telah mengubah ekonomi organisasi dan meningkatkan kemungkinan mengelola pekerjaan. Teori dan konsep dari ekonomi dan sosiologi membantu kita memahami perubahan yang di bawa TI. Perubahan tersebut dapat dilihat dari :

1.      Teori ekonomi. IT mengganti biaya modal dan biaya informasi. Teknologi system informasi merupakan factor produksi seperti halnya modal dan tenaga kerja.
2.      Teori biaya transaksi menyatakan bahwa perusahaan berusaha mengurangi biaya transaksi. IT membantu perusahaan menekan biaya transaksi. Jika biaya transaksi menurun, jumlah karyawan juga mengecil karena semakin murah dan mudah bagi perusahaan untuk membuat kontrak pembelian barang-barang dan jasa di pasar disbanding membuat sendiri produk dan jasanya.
3.      Teori agensi mengatakan perusahaan memiliki ikatan kontrak di antara bagian-bagian yang harus diawasi dan dikelola. IT bias mengurangi biaya agensi, memungkinkan perusahaan untuk tumbuh tanpa menambah biaya pengawasan, dan tanpa menambah tenaga kerja.
4.      Teori Behavioral
·         IT membuat organisasi lebih ramping.
·  IT mampu mengubah hierarki pengambilan keputusan dengan menekan biaya informasi memperluas distribusi informasi
·         mempercepat proses pengambilan keputusan
· memfasilitasi pekerja tingkat-bawah untuk membuat keputusan tanpa pengawasan dan meningkatkan efisiensi manajemen
·         Rentang pengendalian perusahaan juga akan meningkat.

Pada organisasi post industri, otoritas meningkat bergantung pada pengetahuan dan kompetensi.  Jadi, bentuk menjadi ramping karena para pekerja professional cenderungberciri self-managing; dan pengambilan keputusan menjadi lebih terdessentralisasi sementara pengetahuan dan informasi semakin tersebar secara luas. Teknologi informasi mendorong jaringan task force organisasi dimana kelompok-kelompok professional bertemu baik langsung maupun melalui media elektronik untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Hal ini mengarah pada organisasi virtual, yaitu organisasi yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan orang, asset, dan gagasan dalam menciptakan dan mendistribusikan produk dan layanan tanpa terbatasi oleh batasan-batsan tradisional organisasi atau lokasi fisik. System informasi terkait dengan politik organisasi karena mempengaruhi akses ke sumber utama, yaitu informasi. System informasi berpotensi mengubah struktur, budaya, politik, dan kerja organisasi.Alasan paling umum dari kegagalan proyek-proyek besar mengarah kepada hambatan perubahan politikal dan organisasional.

E.      MANAJER, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, DAN SISTEM INFORMASI.
a.      Peran manajer dalam organisasi
Tanggung jawab seorang manajer meliputi pengambilan keputusan, membuat laporan, menghadiri pertemuan, mengatur perayaan-perayaan. Untuk lebih memahami fungsi-fungsi manajerial dan perannya kita bias meneliti mdel-model klasik dan kontemporer dari perilaku manajerial. Model klasik manajemen, deskripsi tradisional dari manajemen yang berfokus pada fungsi-fungsi formal dari manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pengambilan keputusan, dan pengendalian. Model behavioral mendeskripsikan manajemen berdasar observasi dari apa yang sesungguhnya dilakukan oleh manajer dalam pekerjaan.
Peran manajerial adalah aktivitas yang harus dijalankan manajer dalam sebuah organisasi dikategorikan menjadi: interpersonal, informasional, dan desicional. Peran interpersonal ditujukan untuk peran manajerial di mana manajer bertindak sebagai figure kepala dan pemimpin organisasi. Peran informasional lebih mengacu kearah peran manajerial di mana manjer menjadi pusat nadi organisasi, menerima dan menyebarkan informasi penting.Sedangkan peran desicional lebih kepada peran manajerial dimana manajer menginisiasi aktivitas, menangani kesulitan, mengalokasikan sumber-sumber, dan menegosiasikan konflik.

b.      Manajer dan pengambilan keputusan
System informasi telah membantu manajer untuk mengkomunikasikan dan mendistribusikan informasi, namun hanya memberi bantuan terbatas untuk pengambilan keputusan manajemen. Model pengambilan keputusan :
·         model rasional, model perilaku manusia berdasarkan keyakinan bahwa orang-orang, organisasi, dan bangsa menjalankan kalkulasi pemaksimalan niali, yang seacra mendasar konsisten
·         model organisasional, model-model pengambilan keputusan yang memperhitungkan karakteristik politik dan structural dari organisasi
·         model birokrasi, Apapun yang dilakukan organisasi adalah hasil dari rutinitas dan adanya proses bisnis yang terasah oleh penggunaan aktif selama bertahun-tahun

F.       SISTEM INFORMASI DAN STRATEGI BISNIS
Sistem informasi strategis, sistem komputer yang digunakan level organisasi untuk mengubah sasaran, pengoperasian, produk, jasa, atau relasi lingkungan untuk membantu organisai meraih keunggulan kompetitif. Dan keputusan strategi bisnis dari perusahaan tergantung pada:
a.      Produk dan jasa yang dhasilkan perusahaan
b.      Industri di mana perusahaan bersaing
c.       Pesaing, pemasok, dan pelanggan dari perusahaan
d.      Tujuan jangka panjang dari perusahaan

Sedangkan strategi level sendiri terbagi atas :

1.      Strategi Level-Bisnis dan Model Rantai Nilai : Model rantai nilai, model yang memberi perhatian pada aktivitas primer dan pendukung yang menambah nilai bagi produk dan jasa perusahaan di mana sistem informasi paling baik diterapkan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.Aktivitas primer yaituaktivitas yang langsung berhubungan dengan produksi dan distribusi produk perusahaan atau jasa. Sedangkan aktivitas pendukung adalah aktivitas yang memungkinkan pelaksanaan aktivitas primer. Terdiri dari infrastruktur organisasi, sumber daya manusia, teknologi, dan pengadaan. Nilai web mengacu ke jaringan pelanggan-terkendali pada perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mengkoordinasikan rantai nilainya agar secara kolektif menghasilkan produk atau jasa kepada pasar.
·         Kepemimpinan Harga Rendah
Gunakan sistem informasi untuk mencapai biaya operasional terendah dan harga terendah. Contoh klasik adalah wai-mart, dengan menjaga harga yang rendah dan rata-rata di isi dengan baik menggunakan sistem pengisian kembali persediaan yang melegenda. Wal-mart menjadi pemimpin bisnis enceran di amerika serikat, karena sistem pengisian kembali persediaan yang sangat cepat, Wal-Mart tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk menjaga persediaan yang besar pada gudangnya sendiri. Sistem juga memungkinkan wal-mart menyesuaikan pembelian barang toko untuk memenuhi permintaan pelanggan.
·         mendiferensiasikan produk dan jasa
Gunakan sistem informasi untuk memungkinkan produk dan jasa baru, atau mengubah kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa anda yang telah ada.Sebagai contoh, Google terus memperkenalkan jasa pencarian yang baru dan unit pada situs Webnya, seperti Google Maps.
·         Berfokus Pada Peluang Pasar
Gunakan sistem informasi untuk memungkinkan fokus pasar khusus, dan layani pasar sasaran sempit ini lebih baik dari pesaing. Sistem informasi mendukung strategi ini dengan memproduksi dan menganalisis data untuk penjualan dan tekni pemasaran yang baik. Sistem informasi memungkinkan perusahaan menganalisis pola pembelian pelanggan, selera, dan preferensi dengan cukup dekat sehingga dapat menaikkan kampanye periklanan dan pemasaran dengan efisienkepada pasar sasaran yang lebih kecil.

2.      Strategi Level-Perusahaan dan Teknologi Informasi : sistem informasi untuk menjalankan kinerja keseluruhan dari unit bisnis berdasarkan sinergi dan kompetensi intinya. Pemanfaatan teknologi informasi dalam situasi sinergis ini adalah untuk mengikat erat pengoperasian unit-unit bisnis yang kurang berfungsi sehingga bisa bertindak secara keseluruhan. Kompetensi inti dalah aktivitas yang menyebabkan perusahaan menjadi pemimpin kelas dunia.

3.      Strategi Level-Industri dan Sistem Informasi :  konsep utama untuk analisis strategi pada level industri adalah kemitraan informasi, model kekuatan kompetitif, dan perekonomian jaringan. Kemitraan informasi adalah aliansi kerjasama yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan yang bertujuan berbagi informasi untuk memperoleh keuntungan strategis. Model kekuatan kompetitif adalah model yang digunakan untuk menjelaskan interaksi dari pengaruh-pengaruh eksternal, ancaman-ancaman khusus dari peluang-peluang, yang mempengaruhi strategi dan kemampuan organisasi dalam bersaing. Perekonomian jaringan adalah model sistem strategi pada level industri berdasarkan konsep jaringan dimana penambahan partisipan lain menghasilkan biaya marjinal nol, tetapi meningkatkan keuntungan marjinal.

G.     SISTEM INFORMASI SEBAGAI KEUNGGULAN KOMPETITIF
Pada hampir semua industri yang anda lihat, anda akan menemukan beberapa perusahaan berkinerja lebih baik dari pada yang lain. Selalu terdapat perusahaan yang menonjol,  contohnya pada industri otomotif Toyota dianggap pelaku superior dan pada eceran online murni, amazon.com adalah pemimpinnya.
Perusahaan yang melakukan dengan lebih baik dari pada yang lain dikatakan memiliki keunggulan kompetitif dari yang lainnya, perusahaan memiliki akses terhadap sumberdaya khusus yang tidak dimiliki yang lain, atau mereka mampu mengunakan sumber daya yang tersedia umum dengan lebih efisien biasanya kerena pengetahuan dan aset informasi yang superior.
Untuk mencapai keunggulan yang kompetitif perusahaan perlu untuk menggunakan 3 strategi yang umum yaitu: Kepemimpinan harga rendah, mendiferensiasikan produk dan jasa serta berfokus pada pasar.


BAB III
KESIMPULAN
Sistem informasi dan organisasi sebagai tempat penerapannya saling berinteraksi dan berpengaruh satu sama lain. Sistem informasi mempengaruhi struktur organisasi, sasaran, rancangan kerja, nilai-nilai, persaingan antara kelompok-kelompok terkait, pengambilan keputusan, dan perilaku organisasi. Pada saat bersamaan, sistem informasi harus dirancang untuk dapat melayani kebutuhan-kebutuhan kelompok-kelompok penting dalam organisasi dan aka dibentuk oleh struktur, tugas, sasaran, kultur, politik, dan manajemen organisasi.
Teknologi informasi bisa menekan biaya transaksi dan agensi, dan perubahan-perubahan seperti ini telah diperluas di dalam organisasi dengan menggunakan internet.Departemen sistem informasi merupakan unit formal dalam organisasi yang bertanggung jawab atas fungsi sistem informasi organisasi.Karakteristik organisasional dan keputusan manajerial menentukan peran sesugguhnya dari kelompok tersebut.






DAFTAR PUSTAKA

Deni Darmawan. 2015. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya Offset.
Jr, Raymond McLeod. 1997. Sistem Informasi Manajemen Versi Bahasa Indonesia. Jakarta: Prenhallindo.
G. Murdick, Robert,  E. Ross, Joel, R. Claggett, James. 1997.Sistem Informasi untuk Manajemen Modern. Jakarta: Erlangga.
 B. Davis, Gordon, 1993. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
Jalaludin, Asep S.T, M.M, 2007. Modul Sistem Infomasi Manajemen.
Hasibuan, Malayu S.P, 2008. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan masalah. Jakarta: Bumi Aksara.
Stephen P.Robbins. 1944. Teori organisasi, struktur, Desain, dan Aplikasi. Jakarta: Arcan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar